|
Sharing Fenni
Komunitas TriTunggal MahaKudus (KTM). Melalui
komunitas inilah aku banyak belajar dan walaupun sampe sekarang aku belum bisa menjalankan
komitmen2 secara perfect, masih sering bolong sana-sini (harus berusaha keras nih)
tapi selalu ada suatu kerinduan untuk tetap
bergabung
dalam komunitas ini. Mungkin ini juga
rencana
Tuhan untuk membawa aku masuk ke komunitas
ini bukan aku yg memilih tetapi Tuhan
yg
memilihkannya buat aku dan aku percaya
bahwa
semua pilihanNya adalah yg terbaik.
Sept 1997, pertama kali aku mengenal
komunitas
ini (setelah mengikuti SHB) saat suster2
putri karmel dan frater CSE datang
ke Melbourne.
Kesan pertama tidak begitu mempesona,
sehingga
bolak-balik berusaha untuk melarikan
diri
dari pertemuan sel (pernah suatu kali ngak ikutan sel pergi
ke pantai. Eh taunya hujan, basah pula,
peringatan
dari Tuhan kali yee, melanggar komitmen,
hehehe). Namun hari demi hari, pertemuan
sel demi pertemuan sel, membawa aku
lebih
rindu untuk ikut petemuan sel, rindu
untuk
bersama-sama memuji dan menyembah Dia, rindu untuk berkumpul dengan saudara2 seiman
sebagai satu keluarga di dalam Kristus,
rindu
untuk mengenal dan mencintai Dia lebih
dan
lebih lagi, rindu untuk mensharingkan
kasihNya
yang sungguh indah dan segala perbuatanNya
yang dahsyat (walaupun masih takut2
kalo
disuruh sharing, tapi berani2in, abis
kata
Om Ben bisa hamil besar kalo ngak pernah
sharing- apa2 disimpan sendiri bisa
tambah
besar tuh), dan rindu agar sesamaku
bisa
mengalami Tuhan kita yg luar biasaaaaaaa.
Waktu berjalan begitu cepat, setahun, dua
tahun, tiga tahun, nggak banyak yg aku berikan
untuk komunitas ini. Tapi dalam komunitas
ini aku bersyukur boleh banyak mengenal saudara-saudaraku
yang unik, setiap orang dengan pikirannya
masing-masing dengan masa lalunya masing-masing,
dengan pengalamannya akan Tuhan tersendiri,
dan aku banyak belajar dari mereka. Aku boleh semakin mengenal Tuhan kita yang
dahsyat melalui sharing-sharing mereka dan
aku boleh dibentuk perlahan-lahan untuk mau
mengerti mereka, menerima mereka sebagaimana
mereka, dan mengasihi mereka. Memang kadang
tidak gampang, apalagi kalo ada gesekan2
satu sama lain. Tapi kuasa Tuhan diatas segalanya,
Dia yang selalu memberi kekuatan, Dia yang
selalu menyatukan.
Melalui sharing-sharing kita juga saling
menguatkan dan saling membantu dan
ini membuat
kita semua menjadi semakin akrab. Dan
melalui
pengajaran2, kita bertumbuh bersama,
semakin
mengenal siapa kita ini dan belajar
untuk
mau dirubah menjadi seperti Kristus
dan untuk
semakin mencintai Dia dan sesama.
Menginjak tahun ke-4, sedih juga, bentar
lagi lulus (tamat kuliah neh…), seneng mestinya
cuma bingung abis ini mau kemana : ( belum
lagi ntar kalo pindah kagak ada teman dan
harus pisah sama teman-teman sel dan PD. Akhirnya ternyata mesti pindah ke Singapore
(masih untung ngak disuruh balik kampong,
hehehehe). Puji Tuhan ngak lama kemudian bisa ikutan
PD dan Sel yang ada (Selnya bukan KTM, cin
cai lah pikirku karena ngak ada KTM di S’pore),
trus kemudian dapat kerjaan, dan waktu berlalu
kerinduan untuk tetap bergabung KTM terus
muncul sampe akhirnya, luar biasa Tuhan membentuk
KTM di Singapore. Dan dengan adanya buku
pembinaan dan pengajaran-pengajaran, kita
bisa mengenal spiritualitas KTM (yang tadinya
rada blur) dan lebih menghayati lagi. Moga-moga
dengan rahmat Tuhan, aku bisa memberikan
bagianku yang terbaik untuk komunitas ini
dan untuk kemuliaan Tuhan.
kembali ke awal
Mengapa memilih KTM ? dan Apa arti KTM bagiku ?
Terus terang kalau aku ditanya seperti itu
bingung juga rasanya, karena itu susah sekali bagiku untuk menjelaskan mengapa aku memilih
KTM dan apa arti KTM bagiku secara pribadi.
Mengapa Memilih KTM ?
Jujur, pada saat pertama kali bergabung,
ini lebih merupakan dorongan secara kelompok.
Tuhan membawa Rm. Yohanes pada saat kami
semua (muda mudi persekutuan doa KKIHS) sedang
bingung dengan format cell group apa yang
mungkin bisa diterima oleh kami semua.
Saat itu sebenarnya bukan hanya Rm. Yohanes, tetapi juga ada Ko Wimpie yang kebetulan lagi berlibur di singapura. Beliau juga membagikan
apa itu komunitas yang beliau pimpin di Jakarta ( KKKA – Komunitas Keluarga Kudus Allah ).
Puji Tuhan, aku pribadi percaya kalau segala sesuatu tidak pernah lepas dari mata dan perhatian Tuhan. Dia membawa hati kami lebih
mengarah kepada kehidupan komunitas yang
dijelaskan oleh Rm. Yohanes saat ini sehingga
kami semua ( kami-kami yang sekarang tergabung
dengan KTM) sepakat untuk bergabung dengan
Komunitas Tritunggal Mahakudus ini.
Pada mulanya aku menganggap semua ini biasa
saja. Karena yah sekedar cell group saja.
Bagiku pribadi semua ini sama saja. Tetapi
lambat laun, secara pribadi (aku ingin membagikan),
bahwa Tuhan meneguhkan iman saya melalui
Komunitas ini.
Walau baru berumur beberapa bulan saja, tetapi
aku merasakan suatu jamahan Tuhan yang lebih
kuat. Aku merasakan sekali bahwa memang Tuhan
yang memilihkan Komunitas ini bagiku. Terlihat
dari setiap keterbukaan kami di dalam cell
group-cell group yang terbentuk dan secara
perlahan bertumbuhnya kami didalam cell group
tersebut.
Puji Tuhan , sekarang aku bisa mengatakan
mengapa aku memilih KTM. Karena aku ingin
merasakan suatu kerinduan yang penuh didalam
kasih Tuhan kita. Dan juga, aku mulai suka
dengan yang namanya Doa Hening. Santai dan
penuh arti, “ In the silent of the heart,
God speaks”. Begitu kata-kata Mother Teresa
seingat saya.
Apa arti KTM bagiku ?
KTM, secara pribadi merupakan suatu keluarga
baru bagiku. Tertarik dengan pedoman dasar
dari KTM, “Allah yang hidup dan aku berdiri
dihadapanNya”.
Sering aku berusaha renungkan apa sih artinya
? apakah hanya mengetahui bahwa Allah itu
hidup dan bekerja dalam setiap aspek kehidupan
kita ? Tapi beberapa hari ini aku menangkap
suatu arti yg mungkin lebih mengena secara
pribadi bagi kehidupanku (ini hanya pengalaman
pribadi saya saja).
Saat aku duduk merenungkan segala kesalahanku,
tiba tiba aku berkata, “Ah, inilah artinya
pedoman KTM itu”. Bahwa Allah yang sempurna, tanpa dosa, yang
adalah hidup. Dan Ia berdiri dihadapanku.
Betapa itu merupakan kasih yang sempurna.
Aku seorang pendosa dan Ia mau berhadapan
denganku.
Arti KTM bagiku ? merupakan perwujudan cinta
kasih dari Allah dan sesama ( teman-teman
KTM dimanapun berada ). Dan merupakan suatu
dorongan pribadi untuk terus berjuga agar aku bisa lebih mengasihi sesama dan bersama-sama
kita semua dapat saling membantu untuk dapat
berdiri terus dihadapan kasih Allah yang
benar benar hidup.
Manis rasanya kalau didengar, tetapi
ini
merupakan suatu tantangan bagiku secara
pribadi.
Dengan segala keberadaanku, aku mohon
doakan
aku selalu.
Tuhan memberkati,
Kwang
kembali ke awal
Heiii......
Ngak terasa sudah 15 hari lepas dari sin
cia.
Syukurlah "homesick" gue udah mulai
ilang...(ternyata gue homesickan juga orangnya...huaaa..haha)
Jadi teringat hari sabtu tgl 16 Feb waktu
baru balik kemari....gue ke novena church
eh ngak terasa netes tuh airmata......gara2
kangen sama mamapapa....hehe...trus mau ngapa2in
juga males.....maunya balik kampong lagi.
Puji Tuhan...sekarang udah mulai tegar.
Jadi teringat peristiwa yg sama waktu abis
ret2.....mau ngapa2in juga malas.....sedih
mesti balik...pengennya ret2 terus.....tapi
saat itu diingatin sama Romo.
"Mana bisa ret2 terus, justru setelah
ini saatnya buat kamu semua untuk kembali
ketempat/ ke kehidupan kamu masing2 untuk
menjadi berkat bagi orang lain, untuk mewartakan
firmanNya...untuk membangun kerjaanNya...."
Begitu juga dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes...(Kalo
ngak salah bacaan hari minggu kemarin)...dimana
saat mereka berada di atas gunung....mereka
melihat Yesus yg dimuliakan, yang berubah
rupa..dan mereka melihat juga Musa dan Elia
berbicara dengan Yesus. Petrus bilang kan,
kalo dia sangat bahagia untuk tetap tinggal
disana..sampe dia mau bangun kemah untuk
Yesus, Musa dan Elia. Tapi akhirnya mereka
tidak tetap tinggal disitu...mereka harus
meneruskan perjalanan.
Begitupun dengan kita...disini aku dingatin
lagi bahwa memang ada saat2nya kita merasakan
suatu kebahagiaan sampe2 kita ngak mau melepaskan
kebahagiaan itu, tapi ternyata yg terbaik
adalah bersedia untuk mau melepaskan keterikatan
pada suatu kebahagiaan ....dan dengan penuh
pengharapan menantikan Tuhan untuk memberikan
kebahagiaan berikutnya....dan percaya bahwa
Tuhan akan memberikan yg terbaik buat kita.
Tuhan memberkati
~Fen~
kembali ke awal
KUTELAH MATI
Sejenak kuberpikir, apakah itu hanya akan
menjadi satu drama sinetron seperti
di televisi
saja. Yang dengan berlalunya waktu
akan kita
lupakah.
Perayaan Paskah 2002 - kami segenap
anggota
KTM-Singapura menyumbang acara drama
paskah
pada perayaan yang diadakan oleh Persekutuan
Doa kami (KKIHS). Fenni yang bekerja
selaku
Sang Sutradara, yang sempet pusing
dengan
krunya karena latihan yang berjalan
dengan,
kalau boleh dikatakan, lucu. Tetapi
aku percaya,
Fenni pas bahagia sewaktu melihat kesungguhan
semua teman teman untuk memberikan
yang terbaik
sewaktu drama berjalan.
Dimulai dengan masuknya Yesus yang
diperankan
serius oleh Huseng. Yesus menciptakan
seisi
bumi dan dengan nafas hidupnya membangkitkan
manusia ( Desia ). Begitu mesranya
mereka,
Tuhan dan Manusia pada waktu itu, bergandengan
tangan, bertambah mesra pula seiring
bunyi
keyboard yang merdu yang dilantunkan
oleh
Astria.
Ah, keindahan memang susah untuk dipertahankan,
manusia jatuh dalam dosa (sukses buat
para
pemeran iblis - Thano, Elren, Awet
dan Vivi).
Ya, manusia berdosa sehingga tidak
dapat
bersatu lagi dengan Tuhan.
Kucari wajahMu, temukan kasihMu, Kau bukan
Tuhan yang jauh dariku. Begitu terdengar
lagu yang mengiringi tangisan desia sewaktu
Tuhan mulai menjauh darinya, ya dalam tangis
itu aku juga melihat Tuhan menangis. Manusia
telah berdosa dan Tuhan tidak dapat berbuat
apa apa. Terbersit dipikiranku, mungkin saat
itu Tuhan berkata lirih, "Maafkan Aku,
anakKu, Ingin aku memelukMu, tetapi Aku adalah
Terang, dan terang tidak dapat bersatu dengan
gelap".
Ya, manusia berada dalam gelap.
Tetapi bukankah ada terulis bahwa Tuhanku
adalah Tuhan yang setia, dan penuh kasih
? Ya, benar YESUS adalah Setia.
Dia menjelma menjadi manusia dan rela mati
bagi si pendosa. Kulihat desia masih menangis
yang membuat seisi ruangan menjadi diam seribu
basa, tidak tau apakah kasihan atau kagum
dengan aktingnya. Dan Yesus datang, mengambil
semua 'kalung' dosa dosa yang mengikat diri
manusia. Tiba tiba, musik berubah. Para Iblis
muncul dan langsung menangkap Yesus. Ah,
mengapa ? bukankah Yesus memiliki kuasa atas
mereka ?
Ya, tetapi Yesus menerima dosaku saat itu.
Sejenak aku tersenyum melihat Huseng yang
sempat tersenyum kala para Iblis menarik
dia untuk di salib. Kulihat tawa para penonton
yang sempat lucu campur haru.
Yesus disalib. Bagiku. Lembut aku ikut melantunkan
lagu We are the reason that He have been
slained, We are the reason.
Ingin aku menangis saat itu. Kuingat
pada
waktu aku jatuh ke dalam dosa dan kulihat
Tuhan menangis bersamaku. Ah, ku buang
jauh
jauh perasaan itu, aku harus nyanyi
nih.
Kulanjutkan nyanyian bersama teman
yang lain.
Yesus mati, tetapi HALELUYAH ! Dia bangkit
pada hari ketiga. Iblis iblis yang tertawa
sewaktu Yesus disalib, terpental jatuh dan
ketakutan (sekali lagi salut buat para pemeran
iblis). Yesus BANGKIT ! Dan Dia datang menghampiri
manusia, dan mengangkat tangannya. Dan Desia
tersenyum, aku telah dilayakkan kembali untuk
mendekat kepada Tuhan.
Lagu penutup mengalun....
Ku telah mati dan tinggalkan, cara
hidupku
yang lama.
Semuanya sia sia dan tak berarti lagi
Hidup ini kuletakkan pada mezbahMu
ya Tuhan
jadilah padaku seperti yang Kau ingini.
Ya, semoga ini bukan sinetron semata. Walau
cuma 30 menit, tapi aku melihat suatu karya
penyelamatan yang nyata. Ya, semoga aku tidak
pernah lupa bahwa aku telah diselamatkan
oleh Yesus dan Paskah bukanlah lagi menjadi
suatu yang biasa bagiku.
Jangan lagi Yesus disalib karenaku
Jangan lagi Yesus menangis karenaku
Jangan lagi Setan tertawa karenaku
Jangan lagi aku lengah dalam doaku
Jangan lagi ... jangan lagi .....
kembali ke awal
CELL GABUNGAN SPECIAL - Suatu Sharing
Minggu, 16 Juni 2002, hari dimana ditetapkan
untuk mengadakan pertemuan cell gabungan
special.
Acara cell gabungan special ini merupakan
wujud kerinduan dari setiap anggota KTM singapura
yang rindu untuk diteguhkan kembali dalam
komitmennya sebagai seorang KTM'ers baik
dari spiritualitasnya, ke-karismatikannya
dan tentu saja, ke-Katolik-annya.
Minggu pagi itu masih ku ingat sibuknya
aku
bangun pagi. Maklum hari Minggu, jatah
tidur
seharusnya setelah berkerja-ria di
kantor.
Tapi semangat 45 ku tetap ada, pengen
ngumpul
sama teman teman nih di gereja. Berangkat
ke gereja St. Ignatius (Thanks to Leny
atas
tebengannya - biasa nebeng).
Di dalam hall gereja yang adem itu,
aku senang
sekali melihat anak anak muda (gadis
gadis
kecil) yang memimpin lagu lagu nyanyian
misa
ekaristi. Secara bergantian mereka
bernyanyi
dengan lucu dan merdu. Tak lupa setelah
itu
kami berpamitan dengan ala kadarnya
dengan
saudari kami Etha yang pulang ke Indonesia
for good. ( Sukses selalu di manapun
kamu
berada ).
Beramai-ramai aku dan teman teman semua -
anggota KTM'ers berangkat ke Holland Road
( Rumah Retreat Fransiscan).
Acara dimulai dengan meriahnya pujian dan
penyembahan yang dipimpin oleh Elren dan
Fika (Sel Teresa Avilla - sel saya lho).
Dilanjutkan oleh Leny selaku wakil pelayan
wilayah menjelaskan mengapa kita mengadakan
cell gabungan special dalam benruk retreat
kecil ini. Setelah itu dilanjutkan dengan
pembahasan tentang Spiritualitas KTM oleh
Fenni (pelayan wilayah).
Seperti yang Fenni katakan bahwa aku
sebagai
anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus,
HARUSLAH
menunjukkan spiritualitas KTM dalam
setiap
aspek kehidupanku. Dengan telaten Fenni
menjelaskan
kembali bagaimana hendaknya aku menghayati
spiritualitas KTM yang antara lain
adalah
KATOLIK, KARMEL, KARISMATIK.
Juga aku diingatkan kembali tentang komitmenku
sebagai KTM'ers.
Acara di lanjutkan dengan membahas
tentang
Karunia-karunia Roh KUdus yang disharingkan
oleh Kwang dan dibantu oleh Thano.
Disertai dengan workshop yang begitu
enaknya,
kami semua dibawa ke dalam suatu keheningan
yang benar benar menyegarkan.
Oh ya tentunya tidak ketinggalan makan
siang
(acara yg dinantikan hehehe), sebelum
workshop
dimulai perut sudah memanggil, jadi
acara
workshop dilakukan setelah makan siang.
Sejenak
aku berpikir, wah bisa bisa pada ngantuk
semua ini. Tetapi Tuhan baik ! Ya,
selalu
!! Ngga ada yang ngantuk tuh, malah
aku lihat
banyak yang asyik tenggelam dalam penyembahan
dan doa.
Bagiku pribadi, acara ini menyegarkanku sebagai
seorang anggota KTM. Menghayati kerendahan
hati sebagai dasar spiritualitasku. Tanpa
kerendahan hati tidaklah berarti apa-apa.
Semoga aku bisa terus disegarkan dan
tetap
menjaga komitmen sebagai seorang KTM'ers.
Tuhan memberkati,
Kwang.
kembali ke awal
|
|